IGI RUH BARU Dalam Peningkatan Kompetensi GURU
Oleh: Heri Busyaeri, M.Pd
Peningkatan kompetensi guru sangatlah penting dilakukan, karena dengan
peningkatan kompetensi diharapkan guru lebih kreatif dan inovatif dalam
kegiatan pembelajaran. Guru harus memiliki nilai lebih dari murid-muridnya,
Untuk itu ada beberapa upaya untuk meningkatkan kopetensi guru. Dua upaya
peningkatan kompetensi guru yang sangat mempengaruhi, yaitu upaya yang
dilakukan guru dan upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
Upaya peningkatan kompetensi guru di sekolah dalam proses belajar mengajar
selain tanggungjawab pimpinan lembaga sebagai pimpinan, para gurupun juga
dituntut melakukan upaya-upaya meningkatkan profesionalnya dan kredibilitasnya.
Upaya peningkatan profesionalitas dan kredibilitas guru dapat dilakukan oleh Ikatan Guru Indonesia dengan cara, antara lain:
1.
Mengikuti Penataran/seminar/Diklat /
seminar/ Diklat Guru yang diselenggarankan oleh Ikatan Guru Indonesia
Penataran/seminar/Diklat guru menurut Steig dan Frederich (teori
dan Praktek) yaitu: segala sesuatu yang berhubungan dangan kegiatan-kegiatan
pada sebagian personalia yang bekerja akan meningkatkan pertumbuhan dan
kualifikasi mereka.
Penataran/seminar/Diklat
/ seminar/ Diklat Ikatan Guru Indonesia dilakukan berkaitan dengan kesempatan bagi
guru-guru untuk berkembang secara profesional untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Mengingat tugas rutin di dalam
melaksanakan aktivitas-aktivitas mendidik dan mengajar, maka guru perlu untuk
menambah ide-ide baru melalui kegiatan Penataran/seminar/Diklat
/ seminar/ Diklat Guru.
Peyelenggaraan penataran/seminar/Diklat, sebagai salah satu teknik
peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a.
Sekolah yang bersangkutan mengadakan penataran/seminar/Diklat
sendiri dengan memanggil tutor (penatar) yang dianggap profesional dan dapat
memenuhi kebutuhan.
- Sekolah
bekerja sama dengan sekolah-sekolah lain atau lembaga-lembaga lain yang
sama-sama membutuhkan penataran/seminar/Diklat sebagai upaya peningkatan
personalia.
- Sekolah
mengirimkan atau mengutus para guru untuk mengikuti penataran/seminar/Diklat
yang dilaksanakan Ikatan Guru Indonesia.
d.
Ada beberapa asumsi yang mendasari
pengembangan penataran/seminar/Diklat IGI, yaitu:
- Penataran/seminar/Diklat guru IGI adalah kebutuhan
lestari dan berkelanjutan yang dapat membawa kemajuan.
- Teknologi
pendidikan adalah salah satu inovasi yang dapat dikembangkan, diperbaiki
dan disempurnakan, diserap atau disesuaikan untuk dapat diterapkan oleh
guru dalam proses belajar mengajar.
- Pendidikan
seumur hidup akan memperoleh makna yang besar bila dalam pelaksanaan tugas
mereka, guru-guru telah memiliki perspektif baru dan ide-ide inovatif.
- Dengan
mengikutsertakan guru-guru dalam penataran/seminar/Diklat
IGI yang diorganisasi dan dilaksanakan dengan baik oleh pendidik yang
berkompetensi tinggi, baik metode maupun isi pengetahuan, dan bentuknya,
mereka pasti menjadi alat yang strategis dan unsur-unsur perubahan yang
memiliki tenaga yang kuat dalam penyebaran inovasi.
- Upaya
mempersatukan organisasi, manajemen dan tanggungjawab penataran/seminar/Diklat IGI adalah suatu keharusan bagi
organisasi yang sehat dan efektif.
- Keberhasilan dan kemajuan pendidikan dalam bidang penataran/seminar/Diklat guru di masa depan terletak pada kompetensi sumber-sumber (guru dan fasilitas) dan program dari pusat penataran/seminar/Diklat yang bersangkutan.
2. Mengikuti IGMP (Ikatan Guru Mata
Pelajaran)
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya, sudah pasti akan menjumpai
permasalahan-permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Permasalahan ini
mungkin datang dari pihak luar atau mungkin dari teman sejawat, yang hal ini
perlu dengan segera untuk mencari pemecahannya, misalnya melalui Ikatan Guru Mata Pelajaran (IGMP) yaitu
; guru dalam mata pelajaran berkumpul bersama untuk mempelajari atau membahas
masalah dalam proses belajar mengajar.
Adapun Ikatan Guru Mata Pelajaran
(IGMP) bertujuan untuk menyatukan terhadap kekurangan konsep makna dan
fungsi pendidikan serta pemecahannya terhadap kekurangan yang ada. Disamping
itu juga untuk mendorong guru malakukan tugas dengan baik, sehingga mampu
membawa mereka kearah peningkatan kompetensinya.
3. Mengikuti Training For Coach (TOC)
Mengikuti kursus merupakan suatu kegiatan untuk membantu guru dalam
mengembangkan pengetahuan sesuai dengan keahliannya masing-masing. Dengan
mengikuti kursus guru diarahkan ke dalam dua hal, pertama sebagai
penyegaran dan kedua sebagai upaya peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan mengubah sikap tertentu.
Penyegaran berarti bahwa
guru telah mendapatkan pengetahuan disiplin ilmu tertentu, dan penyegaran di
sini mengupayakan kembali untuk mengingat, meningkatkan dan mengembangkan
disiplin ilmu yang dimilikinya.
Ikatan Guru Indonesia (IGI)
sudah mencetak guru-guru yang akan mengembangkan keahliannya yang disebut
dengan Kanal.
Adapun Kanal di
Ikatan Guru Indonesia adalah:
a. SAGUSAMIK (Satu Guru Satu Komik) yaitu:
pelatihan atau Workshop pembuatan Komik dan animasi pembelajaran
b. SAGUSABLOG ( Satu Guru Satu Blog)
yaitu: pelatihan atau Workshop pembuatan Blog sebagai media pembelajaran dan
informasi
c. SAGUSANOV
(Satu Guru Satu Inovasi) yaitu: pelatihan atau Workshop pembuatan
media pembelajaran berbasis online.
d. PROGRAM
LITERASI yaitu: pelatihan atau Workshop pembuatan karya ilmiyah atau buku yang
menunjang pembelajaran.
e. MENEMU
BALING yaitu: pelatihan atau Workshop pembuatan menulis dan membaca agar lebih
efektif dan efisien.
Ikatan Guru Indonesia (IGI)
sangat konsen dalam upaya peningkatan kompetensi Guru, untuk itu marilah kita
sama-sama berjuang menjadi agen perubahan pendidikan di Indonesia bersama IGI.SAGUSABLOG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar